Ada cerita sedikit ... saat saya
melakukan pendampingan untuk adik2
ODHA di RS...
Sedari jalan masuk ke tempat
pertemuan saya melihat seorang ibu
yang melihat saya tetapi malu mau
menyapa karena belum kenal.
Saya hanya tersenyum saja...
kemudian meneruskan langkah ke
tempat pertemuan... tetapi sekilas
saya melihat si ibu tersebut berlari
masuk ke lorong menuju kamar kecil.
Dan sayapun menjalani aktifitas saya...
Hingga siang pertemuan selesai saya
tidak langsung pulang tetapi bertemu
dan berdiskusi dengan teman2 relawan
yang lain, merencanakan topik untuk
kegiatan saat puasa .
Ternyata setelah saya pulang beliau
berlari mengejar saya di tempat parkir
mobi
Bu... Bu... maaf saya mau
bertanya...saya menunggu ibu....
langsung saya berhenti dan berbalik
arah menghampiri beliau....
Belum berkata apa2 beliau sudah
menangis terisak2 yang akhirnya
secara naluri saya memeluk si ibu
tersebut.... agak lama beliau
menumpahkan kesedihannya dengan
menangis akhirnya si ibu berkata....
Bu... nyuwun duko... nyuwun pirso
asmo panjenengan sinten? (Mohon
maaf.. nama ibu siapa)....
Oh.. perkenalkan .. nama saya Andriani
...
kemudian si ibu mengulurkan
tangannya memperkenalkan namanya
.... Anggrek (hihihi nama samaran ya...
kalau dulu kan namanya Bunga... yang
ini Anggrek saja ya)
Bu Andri... apakah tadi itu para
penderita HIV ???
Dieenggggggg gubrakkk.... alarm saya
langsung berbunyi karena harus
menjaga identitas pasien...
Koq panjenengan bisa mengira
demikian kenapa ibu... ? Saya balik
bertanya... beliau menangis lagi...
Ya ibu... saya sangat yakin sekali...
mereka salah satunya adalah
pasangan putra saya.... Astaghfirulloh
hal adzim...
Putra kami kelas 2 SMA ... usianya
17tahun.. anak yang sangat baik..
penurut... kami keluarga sama sekali
tidak curiga kalau dia berpamitan
menginap dirumah temannya laki2...
dia dijemput oleh temannya laki2
dengan kakaknya ... mereka santun
tidak ada tanda2 kebanci2an sama
sekali...
Saat 2 bulan yang lalu putra kami
demam tinggi... sudah berkali2 kami
bawa ke dokter tidak juga membaik...
kemudian duburnya berdarah kami
mengira putra kami mengidap
ambeien... karena sangat khawatir
kami membawanya ke Spesialis
Interna sebab selain luka di dubur juga
demam serta sariawan penuh di
mulutnya dan untuk menelan air saja
kesakitan..
azab kaum gay
Dan kami sangat terkejut ketika
dokternya bilang kalau putra kami
kemungkinan besar terinfeksi HIV...
kami sempat marah karena dokter
meminta kami memeriksakan CD4.
Suami saya tidak terima karena putra
kami adalah anak yang sangat baik
dan sangat penurut... dia bukan anak
yang "njal-njal" an...
Saya kesini tadi karena penasaran
sekali siapa yang menjadi biang
keroknya sehingga putra kami menjadi
seperti itu... dan saya mendapat
informasi bahwa disini tempat
pendampingan pasien ODHA.
Akhirnya saya ajak si ibu tadi merapat
bersama teman2 relawan yang masih
ada di lokasi... kami informasikan
bagaimana menghadapi putranya yang
sudah terlanjur ODHA... kami
menenangkan si ibu tersebut agar
menerima yang sudah terjadi...
Ayo sekarang mencari solusinya...
amankan untuk keluarga yang
lainnya... karena ternyata putra ibu
tersebut 4 orang lelaki semuanya.
Baru kali ini saya bertemu langsung
dengan orang tua dari pasien ODHA
dengan kejadian seperti ini.
Pastilah tidak ada orang tua yang mau
jika anaknya yang baik menjadi seperti
ini...saya bisa merasakan bagaimana
berat perasaan si ibu...
UNtungnya beliau masih bia berpikir
dengan nalar.. mencari tahu
kebenarannya... tidak bertindak dengan
gegabah...
Mungkin seandainya kita yang
mengalami hal ini... bukan tidak
mungkin langsung bawa clurit...
Saya mengangkat cerita ini karena
ternyata adik2 ODHA itu banyak yang
menjadi korban keganasan senior2
mereka... banyak yang karena faktor
ekonomi... dibelikan HP.. serta
difasilitasi ... yang berakhir sebagai
korban lontong yang salah masuk.
Memang banyak juga karena mereka
pemakai narkoba... tetapi yang sangat
banyak adalah dari kalangan kaum
Sodom. Semakin hari jumlah mereka
semakin banyak... mau menjadi apakah
negara ini jika yang seperti ini
dibiarkan. Akankah para generasi kita
menjadi rusak karena hal ini.
Mohon para orang tua yang
mempunyai putra putri lebih waspada...
rangkul dan dekati putra putri kita...
perhatikan pergaulannya... dengan
siapa?? meski sejenis kita juga harus
mengetahui bagaimana karakter
teman2 mereka ...
Kalau jaman dahulu sebagai orang tua
kita merasa aman jika putra putri kita
berteman dengan teman2 sejenis
saja... saat ini jamannya sudah
berubah... sisihkan waktu untuk
mendampingi putra putri yang
diamanahkan ALLOH SWT kepada
kita... jagalah aqidahnya... ibadahnya...
Saya menulis kasus ini karena merasa
miris ... kaum ini sudah tidak malu2
lagi mempertontonkan ke eksisannya...
bermesraan dan ciuman di tempat
umum...
di Surabaya ada beberapa Mall yang
menjadi tempat bertemu komunitas ini.
Benar sekali kata sahabat saya dokter
Herman Kusbiantoro Sp.PD... gara2
cak lontong yang salah jalan...
Semoga bisa menjadi instropeksi
terhadap diri kita masing-masing...
dalam mendidik dan mendampingi
putra putri kita semuanya untuk selalu
waspada dan berhati-hati.
***************
dear AyahBunda, peluk anak anak kita,
jaga anak-anak kita. Terus berdoa
untuk mereka, agar Allah lindungi
mereka dan jauhkan dari keburukan
dan kejahatan. Tanamkan pendidikan
iman sedari kecil. Agar saat lingkungan
buruk yang mengganggu mereka,
mereka dapat menghindarinya dengan
kekuatan iman.
Ya Rabb, lindungi dan bantu kami
menjaga anak-anak kami...
Aamiin
Belum ada tanggapan untuk "KISAH PILU KAUM GAY"
Posting Komentar